Jilbabku
Motivasiku
Sejak kecil aku sudah
menjadi seorang anak perempuan yang aktif dan energik. Dari kecil pula aku
sudah dididik oleh ayahku untuk menjadi seorang perempuan yang tangguh dan
mempunyai banyak motivasi. Banyak hal yang diajarkan oleh ayah kepadaku tentang
apapun itu, sampai akhirnya ayah memutuskan diriku untuk berlatih bulutangkis
dan menjadi atlet bulutangkis yang nantinya diharapkan bisa sukses seperti Susi
Susanti, Mia Audina dan lainnya.
Akhirnya aku pun mengikuti apa keinginan
ayahku, aku mulai berlatih bulutangkis sejak kelas 2 SD, di sebuah persatuan
bulutangkis ( PB ) ayahku
mendaftarkanku, kemudian banyak latihan private
yang diberikan ayahku melalui pelatih-pelatih yang bisa dikategorikan memiliki
kualitas bagus. Sampai kelas 6 SD ak berlatih dengan rutin di PB ataupun dengan
latihan private oleh para pelatihku.
Sempat berpikir dalam
anganku sejak duduk dibangku SD ingin menjadi seorang atlet bulutangkis
berhijab yang mempunyai prestasi bagus, tetapi hal itu sulit terwujud, karena
di Indonesia pada saat itu belum ada atlet-atlet berhijab, dan mungkin berhijab
dapat manjadikan seorang atlet yang berhijab menjadi asing dimata teman-teman , para pelatih, dan
mungkin pemerintah, karena memang sih, tidak ada larangan berhijab saat berolahraga,
namun kenyataannya memang sulit seorang atlet berhijab dapat dipercaya mampu
melaksanakan latihan dengan gerakan-gerakan yang maksimal, ya… itu dia
penyebabnya mungkin berhijab meragukan seorang atlet dapat bergerak leluasa,
apalagi bulutangkis, karena semua anggota tubuh kita ikut bergerak.
Masih berharap dapat
menggunakan jilbab sebagai atlet, sampai akhirnya lulus SD aku memutuskan untuk
melanjuti karir bulutangkisku di persatuan bulutangkis yang lebih bagus, yang
mempunya fasilitas asrama, dan tempat latihan yang lebih luas dan lengkap, dan
dengan senang hati aku diterima oleh salah satu PB yang tidak terlalu besar ,
namun mempunyai fasilitas asrama dan tempat latihan yang memadai. Tetapi ya
memang sulit untuk menjadi atlet berjilbab dalam suasana zaman saat itu. Pada
saat itu ayahku masih memberi bayaran yang ditentukan oleh PB ku, kurang lebih
1 tahun aku berlatih disana, diterimalah aku disalah satu PB yang cukup besar
dan ternama di kota Tangerang, Alhamdulillah disana aku mendapat fasilitas dan pelatihan free, namun lagi-lagi tidak lama aku di sana
karena alasan tertentu, akupun akhirnya masuk dan diterima disebuah PB yang
paling besar di Indonesia ini, ayah dan aku sangat bersyukur, karena itu
merupakan suatu kebanggan bisa masuk dalam PB besar tersebut. Kurang lebih 2
tahun aku berlatih di sana, lagi-lagi aku harus pindah ke suatu PB besar lain
karena suatu alsan tertentu, namun aku juga mendapatkan fasilitas dan pelatihan
free di sana. Dan itulah tempat terakhir penjelajahan berlatih bulutangkisku di
berbagai PB di Indonesia. Banyak hal yang aku alamin selama berlatih
bulutangkis. Dan masih aku memendam keinginan sebagai atlet berhijab, tidak
menyurutkanku untuk berniat suatu saat aku bisa menjadi atlet berhijab entah
dalam kategori bulutangkis atau atlet cabang olahraga lainnya.
Setelah lulus SMA, aku
memutuskan untuk tidak meneruskan bulutangkis ke tingkat yang lebih jauh,
walaupun pada saat itu prestasi karirku masih cukup bagus, tapi hati ini tidak
lagi menginginkan berlatih dan fokus bulutangkis saja. Pada saat itu aku
berfikir, tidak mungkin hidupku ke depan hanya mengandalkan bulutangkis, “iya…
kalau aku dapat menjadi juara dunia, kalau tidak?? Bisa apa aku, jika tidak
berkuliah”. Dan ku putuskanlah dengan ayahku berkuliah di salah satu
Universitas swasta ternama di Grogol Jakarta. Alhamdulillah disana aku
mendapatkan beasiswa dari bulutangkisku, ya… pikirku sangat besyukur, walaupun
tidak bisa menjadi pemain dunia sukses dan terkenal, paling tidak aku bisa
berkuliah gratis dan mendapat banyak relasi. Walau aku tidak aktif di PB besar
lagi, aku tetap harus menjadi atlet untuk membela nama Universitasku disetiap
event, dan memang benar, ada banyak pertandingan yang diadakan khusus mahasiwa.
Alhamdulillah prestasi yang aku raih ada saja pada setiap event nya. Satu tahun
aku berkuliah, aku kembali berpikir bisa berjilbab walaupun aku seorang atlet
bulutangkis, tapi ada saja godaan dan ejekan teman-teman jika mengetahui
keinginanku itu. Setelah 1 tahun disana aku ditawari lagi untuk berkuliah di
slah satu Universitas Swasta yang cukup ternama di Jakarta Selatan, yang memang
membuatku dilemma pada saat itu, karena saat itu hatiku sedang tidak nyaman
dengan jurusan kuliah yang aku jalani. Setiap malam aku minta petunjuk oleh
Allah, setiap shalat berdo’a untuk diberikan jawaban yang terbaik. Dan pada
akhirnya aku menemukan jawaban dan memutuskan untuk pindah ke Universitas di
Jakarta Selatan itu dengan memilih jurusan sesuai dengan keinginanku.
Alhamdulillah semua berjalan cukup baik.
Pada saat itu pula aku
mengucap basmalah untuk niatku yang kujalani. Yaitu berhijab, walaupun di
tempat kuliahku yang baru aku tetap menjadi atlet beasiswa yang wajib membela
nama baik Universitas itu dengan bulutangkis, tak membuat hatiku menyusut untuk
mengurungkan niatku berhijab. Alhamdulillah satu hari, satu minggu, satu bulan dan
seterusnya terlewati dengan penampilan baruku, awalnya sedikit tidak yakin dan
bingung, apakah aku bisa berhijab pada saat melakukan latihan dan pertandingan.
Tetapi Alhamdulillah luar biasa… Subhanallah semua berjalan dengan lancar, dan
diriku merasa nyaman sekali memakai jilbab saat kegiatan apapun, sekalipun itu
latihan bulutangkis, lari dan sebagainya. Tentram sekali rasanya hati ini
memakai jilbab.
Akhirnya aku mulai
terbiasa dengan jilbabku pada setiap kegiatan apapun yang aku jalani, awalnya
banyak teman-teman yang berusaha mengejekku, tetapi ada pula yang
menyemangatiku, semua butuh proses dan perjuangan. Pada setiap pertandingan
dengan PD nya aku memasuki lapangan dengan jilbabku, bahkan para wasit,
teman-teman, atau pelatih yang mengenalku terkejut dan sedikit heran dengan
penampilanku, bahkan sempat seorang wartawan mewawancaraiku. Alhamdulillah keinginanku tercapai ,cukup
baik prestasi yang sudah ku raih sejak aku berhijab, dan aku sangat percaya,
karena jilbab semua akan lebih berjalan lancar. Walaupun bukan dalam tahap seperti
atlet PELATNAS lainnya, namun aku cukup mencetak prestasi yang baik dalam kelas
mahasiswa.
Tiada henti aku
bersyukur tiap harinya, sampai akhirnya banyak jalan untuk menjadikan diriku
sebagai atlet berhijab. Sejak saat itu pun aku juga menjadi atlet orienteering
. Orienteering ini adalah olahraga berlari sambil bernavigasi, jadi tenaga dan
otak kita dipakai secara seimbang untuk mencapai poin-poin dalam peta yang
harus kita raih. Seru sekaliii…, karena ini biasa diadakan di daerah terbuka
dan menantang bahkan di sekitar gunung. Awalnya aku tidak yakin bisa melakukan
olahraga tersebut, tapi berkat latihan yang diberikan teman-temanku di MAPALA
kampus secara singkat, aku jadi banyak terbantu untuk menjalani hal tersebut.
Dan mereka juga selalu memotivasiku , ahwa diriku mampu dan bisa jadi juara.
Pertandingan orienteering pertamaku bersama teman-teman MAPALA pun menjadi awal
prestasi yang baik. Aku dan rekanku berhasil meraih poin terbanyak dan mendapat
juara, sampai akhirnya aku juga aktif sebagai atlet orienteering dan berhasil
meraih gelar-gelar juara di prtandingan
orienteering berikutnya. Awalnya saat orienteering banyak yang bertanya padaku.
Apa nggak ribet ya pake hijab?, dan masih ada pertanyaan yang dilontarkan lagi
oleh teman-teman lainnya. Tetapi Alhamdulillah respon mereka semua baik
terhadap diriku dan penampilanku. Dan sempat kemarin aku turut serta dalam
pertandingan wall climbing. Hehehhehe…… memang hobiku banyak di olahraga
ekstrem, dan Subhanallahnya prestasi yang ku raih ada saja. Itu semua karena
Allah selalu memberikan rahmat serta rezeky nya kepadaku dan satu lagi dong
yang jelas itu ridho Nya ^_^.
Jadi….buat kalian yang berpikir jilbab itu membuat kita susah beraktivitas, terutama olahraga. Itu salah, karena aku sudah merasakannya, bahkan semakin nyaman jika kamu mengenakannya, dan kalian harus tahu, bahwa banyak sekarang dari berbagai cabang olahraga yang mulai memakai jilbab lho…. ^_^
Jadikan “jilbab” sebagai motivasimu……..
By : Darwita Ayu